Posted by : suqa bintang Selasa, 19 Agustus 2014

Tadi malem baca komiknya mas Zia yang menang lomba juara 1. Bisa dibaca disini, judulnya “Komik – Ketika Kau Jatuh Cinta (2013)”. Komiknya tentang apa silahkan dibaca sendiri ya.. Komiknya bagus kok, juara 1 gituloh..
Aku inget pas workshop matematika dahsyat, Rabu tanggal 11 bulan lalu. Mas Fahrur yang ngisi workshop cerita. Masnya berdoa kurang lebih seperti ini:

Ya Allah, tunjukkan kepadaku aku bisa mendapatkan uang milayaran..
Hm -___- sepertinya nggak gitu-gitu banget sih, tapi intinya seperti itu. Dan ternyata doa itu terkabul saudara-saudara. Yang lebih kerennya lagi, karena Mas Fahrur doanya bilang “tunjukkan”, ya uang itu cuma ditunjukkan. Singkat cerita masnya bener-bener dapet uangnya tapi terus dibawa orang. Ada yang salah? Enggak, cocok kok sama doanya.
Pengalaman sendiri juga pernah. Jadi, kan aku yakin kalau rezeki kita udah dijamin sama Allah. Cuman kadang malu juga kalo sumbernya lewat orangtua terus. Lalu aku doa, berharap rezeki ku ngak melulu lewat orangtua. Dan ya, beneran terjadi saudara-saudara. Tapi … ada tapinya nih. Sumbernya ternyata dari temen-temenku sendiri. Setelah aku doa seperti itu bisa juga nahan cucuran dari orangtua, dan banyak temen yang ngasih –semacam– traktiran. Nggak cuma satu dua tapi banyak!
Sebagai orang yang tau diri (halah, ngaku-ngaku!), kan ya enggak enak kalo di traktir melulu. Harus mbales juga kan? Muhasabah pun terjadi. Doa memang terkabul, yang salah ada di aku. Usahaku menjemput sumber yang lebih baik kurang maksimal, jadinya ya seperti itu. Aku sadar hal ini waktu naik motor dijalan, antara perempatan gramedia menuju kridosono pas pulang dari kampus. Dalam hati aku nyletuk, ya nggak gini-gini juga kali..
Aku benahi doaku lagi, aku spesifikkan tidak lewat orangtua dan teman-teman. Dan beberapa saat setelah itu benar-benar terjadi lagi. Tawaran mengisi pelatihan bareng dosen pun terlaksana. Dapet HR yang cukup besar meskipun saat pelatihan aku lumayan nggak ngapa-ngapain. Bisa dibilang aku malah jadi perserta, bukan mbayar tapi dibayar.
Setelahnya ada workshop lagi, sekarang sebagai peserta. Yang keren itu dapet uang transport yang besarnya sama seperti HR training itu. HR itu honor ya sodara-sodara, jangan ndeso :P . Alhamdulillah, lumayan bisa nyaur hutang ke temen-temen. Sekaligus bisa buka web ini, ehehehe…
Cerita-cerita diatas memang cukup keren. Yang setelah ini juga lumayan keren lho, silahkan dilanjut~
Di saat-saat sempit pernah juga. Mungkin nggak keren kalo yang ini. Jadi akukan sering telat masuk kuliah. Nah, pas alasan telatku itu syar’i aku sering doa.
Ya Allah, semoga tidak tertinggal kuliah. Entah dosennya terlambat atau kuliahnya belum dimulai.
Kira-kira seperti itu. Dan sering jadi nyata sodara-sodara. Bahkan kadang sampai nggak enak ke dosennya, karena ndoakan yang enggak-enggak. Nggak tau diri banget ya :(
Di satu kesempatan pernah ngomong ke dosennya “bu, ibu tadi kenapa terlambat (lama)?”
“Oh, saya memang sudah terlambat dari rumah jadi …”
“Ooohh… soalnya saya tadi juga terlambat. Eh,  ternyata ibuk lebih terlambat.”
“Iyato?”
“Tadi di jalan ada karnaval, terus muter jauh lewat pinggir kota.”
dst, ya begitulah..
Aku tulis sekarang karena pagi ini perjadi lagi. Tiap pagi kadang kepikiran, berangkat enggak berangkat enggak. Bingung karena udah mepet jamnya, tapi biasanya tetep masuk. Pagi ini ndak masuk dan ternyata kosong.
Bisa juga kebetulan. Dulu pas sering nggak masuk, papasan sama momen kayak gini sering banget. Tapi kalo pas rajin masuk, terus terjadi. Sesuatu deh pokoknya..
Pelajarannya, doa itu juga ada adabnya. Biar terkabul kita juga perlu usaha yang setara. Kadang perlu doa yang spesifik, endak juga ndak apa-apa. Tapi harus siap menerima surprise dari-Nya. Ingat doa Nabi Musa?
Ya Tuhanku Sesungguhnya aku sangat membutuhkan setiap kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku. (QS. Al-Qashas: 24).
Doa yang sangat tidak spesifik kan? Tahu apa yang Allah berikan ke Nabi Musa setelah itu? Jaminan keamanan, memperoleh istri, mendapat pekerjaan dan tempat tinggal, mendapat tongkat yang jadi mukjizatnya, diajak oleh Allah untuk menuju lembah penuh berkah, lembah Tuwa. Di lembah ini, Allah berbicara langsung dengan Musa menjadikannya sebagai Nabi. Mendapatkan banyak Mukjizat untuk melawan Firaun. Allah mengangkat saudara Musa, Harun, sebagai Nabi, yang akan membantu Musa dalam berdakwah. Allah memenangkan Musa dan Firaun ditenggelamkan di laut merah.
Sangat keren bukan? Versi lain yang pernah dikisahkan kepadaku. Nabi Musa bedoa meminta makan karena saat itu sedang dalam perjalanan. “Ya Allah, sesungguhnya aku adalah orang yang fakir”. Beliau minta makan, tapi diberikan semua hal tadi. Waaw banget.
Jadi, boleh saja berdoa yang spesifik seperti komiknya mas Zia. Tapi kalau dikabulkan, dapatnya ya cuma itu. Hehehe.. Atau mau berdoa seperti Nabi Musa?
Tadi mau sekalian masukin adab-adab doa, tapi ternyata sudah terlalu panjang -___-

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

FOLLOW FB FANS PAGE

Popular Post

Labels

DOA (8) HADITS (12) ILMU ISLAM (23) KELUARGA (17) KISAH ISLAM (15) MOZAIK (25) SUNAH (5)

Kontributor

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © 2013 Suqa Bintang Personal Blog -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -