Archive for Juni 2014

Makam Ahli Puasa Dijaga Malaikat

Semoga kabar baik akan selalu menyertai kalian semuanya.
Namanya ajal, rejeki dan jodoh, tak seorang pun yang akan
mengetahuinya kecuali hanya Allah Ta'ala

Setiap orang tentu saja mengharapkan kenikmatan di dalam
kuburnya ketika dia sudah meninggal dunia nanti. Salah satu
cara untuk mendapatkan kenikmatan itu adalah dengan rajin
berpuasa. Seperti kisah di bawah ini tentang jenazah yang
dijaga oleh malaikat di dalam kuburnya.

Di dalam sebuah riwayat yang berasal dari Sufyan As-Tsauri
diceritakan bahwa ada seorang muslim yang telah
mendapatkan kebahagiaan di alam barzah karena ia rajin
berpuasa. Pada saat meninggal dunia, ia mendapatkan
kenikmatan yang sangat luar biasa karena amalan-amalan
ibadah selama hidupnya di dunia mampu menjaga dirinya.

Kejadian itu terjadi pada saat Sufyan AsTsauri tinggal di
Makkah selama tiga tahun. Ketika itu, Sufyan salut melihat
salah seorang penduduk Makkah yang bernama Abdullah. Pria
itu memiliki kebiasaan beribadah yang sangat istiqomah.
Selain istiqomah puasa sunnah, ia juga selalu datang ke
Masjidil Haram pada waktu terik matahari, lalu melakukan
tawaf dan shalat sunnah dua rakaat.
Sebelum pulang, ia biasa menyalami Sufyan sehingga diantara
keduanya terjalin persahabatan yang sangat erat. Namun,
pada siang hari yang terik, Sufyan tidak lagi menemukan
Abdullah. Tentu saja hal itu membuat dirinya penasaran
karena waktu sudah lepas dari shalat Ashar, namun
sahabatnya itu tak kunjung datang ke masjid.
Rasa penasaran itu membuatnya selalu bertanya-tanya ada
apa gerangan dengan Abdullah?
"Apa yang terjadi dengan sahabatku Abdullah?"
"Apakah dia sedang sakit?"
Pertanyaan itu terus berkecamuk dalan hati dan pikiran
Sufyan.
Berawal dari situlah akhirnya Sufyan mendatangi rumah
Abdullah. Dugaan Sufyan ternyata benar adanya. Pada saat
itu Abdullah sedang terbaring sakit di ranjangnya. Dalam
kondisi yang sangat lemah tersebut, Abdullah memanggil
sahabatnya untuk duduk lebih dekat dengannya sembari
mengucapkan sesuatu.
"Apabila aku mati nanti, hendaklah kamu sendiri yang
memandikan aku, menyalatiku, lalu kuburkan aku dan jangan
kau tinggalkan aku sendirian di kuburan pada malam harinya.
Talqinkanlah aku dengan kalimat tauhid ketika Malaikat
Munkar dan Nakir menanyaiku," ujar Abdullah.
Sufyan pun menyanggupinya dan tak lama kemudian Abdullah
meninggal dunia. Sufyan sangat sedih karena telah kehilangan
sahabat karibnya itu. Meski demikian, Sufyan tetap sabar dan
ikhlas sembari melaksanakan amanah yang disampaikan
almarhum kepadanya. Ia merawat jenazah almarhum dengan
memandikan, mengkafani, menyalati hingga ikut
menguburkannya.
Pada malam harinya, Sufyan juga menunggu seorang diri di
atas makam sahabatnya itu sambil membacakan kalimat
talqin. Beberapa saat kemudian, antara sadar dan tidak,
Sufyan mendengar suara dari atas.
"Wahai Sufyan, orang tersebut tidak butuh penjagaanmu, tidak
butuh talqinmu, tidaj juga butuh pelipur laramu karena aku
telah mentalqinkannya dan memberinya kesenangan, "kata
suara tanpa wujud itu.
"Dengan apa engkau menjaganya? "tanya Sufyan.
"Dengan puasa di bulan Ramadhan dan diikuti puasa 6 hari di
bulan syawal," jawab suara itu.
Tak lama setelah dialog itu,tiba-tiba Sufyan terjaga dan
tersadar. Ia kaget karena saat itu ia tidak melihat seorang
pun di sekelilingnya. Sufyan masih ragu, apakah suara itu
berasal dari malaikat atau setan yang berupaya
menghasutnya. Oleh karena itu, Sufyan kemudian pergi untuk
mengambil air wudhu, melaksanakan shalat, kemudian pergi
tidur.
Anehnya, dalam tidur itu ia bermimpi sama persis dengan
kejadian tadi. Bahkan mimpinya berulang hingga tiga kali. Hal
itu membuat Sufyan yakin sekali bahwa suara itu berasal dar
malaikat Allah, bukan dari setan. Ia juga mengerti bahwa
sahabatnya itu telah mendapatkan nikmat kubur.
Sufyan pun berdoa kepada Allah Ta'ala

Ya Allah, dengan anugerah dan kemuliaan-Mu, berilah kami
taufik agar dapat berpuasa seperti puasanya sahabatku ini,
amiiin.
Senin, 30 Juni 2014
Posted by Galih

Bahaya Tidur Setelah Makan Sahur


Salah satu sunnah Ramadhan adalah mengakhirkan sahur. Dalam pelaksanannya,seperti yang dituturkan Anas radhiyallahuanhu dan diriwayatkan Imam Bukhari,  Rasulullah ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ  dan para sahabat hanya mengambil jarak sekira lima puluh ayat menjelang Subuh. Praktis, generasi istimewa itu tidak tidur setelah makan sahur.

Bertolak belakang dari tradisi Rasulullah dan sahabat itu, banyak umat Islam di zaman sekarang yang tidur setelah makan sahur. Akibatnya, terkadang ketinggalan jamaah shalat Subuh. Selain itu, ternyata tidur setelah makan sahur juga berbahaya bagi kesehatan.

Saat tidur, tubuh menghemat energi sehingga jika seseorang langsung tidur setelah makan, maka lemaknya akan mudah tertimbun di perut. Hal ini mengakibatkan perut menjadi buncit.

Selain itu, seperti dijelaskan Pramono (ahli gizi dari Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin) di Tribunnews , tidur setelah sahur juga bisa mengakibatkan terjadinya refluks. Yakni makanan berbalik dari lambung ke kerongkongan. Ini terjadi lantaran saat seseorang langsung tidur setelah sahur, makanannya belum dicerna dan terpengaruh gravitasi akibat saat tidur. Jika seseorang tidur setelah sahur dan ketika bangun terasa kerongkongan panas dan mulut terasa pahit, itulah tanda-tanda refluks.

Bahaya lainnya adalah, terhambatnya proses pengosongan lambung. Dalam kondisi normal, isi lambung/maag akan kosong kembali sekitar dua jam setelah makan. Namun dalam kondisi tidur, pengosongan isi lambung ini menjadi terhambat dan akan mengakibatkan timbulnya gangguan pencernaan seperti mencret atau sembelit tergantung bahan makanan yang dikonsumsi.

Tidur setelah makan sahur juga bisa meningkatkan resiko terkena stroke. Berdasarkan penelitian ditemukan bahwa orang yang memiliki jeda paling lama antara makan dan tidur mempunyai risiko terendah terkena stroke.

Posted by Galih

Keluarga Islam

Rumah Tangga yang ideal menurut ajaran Islam
adalah rumah tangga yang diliputi
'sakinah' (ketentraman jiwa), 'mawaddah' (rasa
cinta) dan 'rahmah' (kasih sayang).
Allah berfirman: "Dan di antara tanda-tanda
kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu
istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu
hidup tentram bersamanya. Dan Dia (juga)
telah menjadikan di antaramu (suami, istri)
rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi kaum yang berpikir". (Ar-
Ruum : 21).
Dalam rumah tangga yang Islami, suami-istri
harus saling memahami kekurangan dan
kelebihannya serta harus tahu pula hak dan
kewajibannya serta memahami tugas dan
fungsinya masing-masing yang harus
dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Dengan demikian upaya untuk mewujudkan
pernikahan dan rumah tangga yang mendapat
keridha'an Allah SWT dapat terealisir.
Tetapi mengingat kondisi manusia yang tidak
bisa lepas dari kelemahan dan kekurangan,
sementara ujian dan cobaan selalu mengiringi
kehidupan manusia, maka tidak jarang
pasangan yang sedianya hidup tenang, tentram
dan bahagia mendadak dilanda "kemelut"
perselisihan dan percekcokan.
Bila sudah diupayakan untuk damai
(sebagaimana disebutkan dalam surat An-
Nisaa : 34-35) namun tetap gagal, maka Islam
memberikan jalan terakhir, yaitu "perceraian".
Marilah kita berupaya untuk merealisasikan
pernikahan secara Islam dan membina rumah
tangga yang Islami. Disamping itu wajib bagi
kita meninggalkan aturan, tatacara, upacara
dan adat istiadat yang bertentangan dengan
Islam.
Hanya Islam satu-satunya ajaran yang benar
dan diridhai Allah Subhanahu wa Ta'ala (Ali-
Imran : 19). "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah
kepada kami istri-istri dan keturunan yang
menyejukkan hati kami, dan jadikanlah kami
Imam bagi orang-orang yang bertaqwa". (Al-
Furqan ; 25:74 )

Senin, 23 Juni 2014
Posted by suqa bintang

Dalih Dasar Haramnya Percaya Ramalan

DALIL DASAR HARAMNYA PERCAYA RAMALAN

- QS An Naml :65
ﻗُﻞْ ﻻ ﻳَﻌْﻠَﻢُ ﻣَﻦْ ﻓِﻲ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﻭَﺍﺕِ ﻭَﺍﻷَﺭْﺽِ ﺍﻟْﻐَﻴْﺐَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠَّﻪُ
Artinya: Katakanlah: "Tidak ada seorangpun di
langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang
ghaib, kecuali Allah", dan mereka tidak
mengetahui bila mereka akan dibangkitkan.
- QS Al-Araf :188
ﻗُﻞْ ﻻ ﺃَﻣْﻠِﻚُ ﻟِﻨَﻔْﺴِﻲ ﻧَﻔْﻌﺎً ﻭَﻻ ﺿَﺮّﺍً ﺇِﻟَّﺎ ﻣَﺎ ﺷَﺎﺀَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻭَﻟَﻮْ ﻛُﻨْﺖُ ﺃَﻋْﻠَﻢُ
ﺍﻟْﻐَﻴْﺐَ ﻟَﺎﺳْﺘَﻜْﺜَﺮْﺕُ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺨَﻴْﺮِ ﻭَﻣَﺎ ﻣَﺴَّﻨِﻲَ ﺍﻟﺴُّﻮﺀُ ﺇِﻥْ ﺃَﻧَﺎ ﺇِﻟَّﺎ ﻧَﺬِﻳﺮٌ ﻭَﺑَﺸِﻴﺮٌ
ﻟِﻘَﻮْﻡٍ ﻳُﺆْﻣِﻨُﻮﻥَ
Artinya: Katakanlah: "Aku tidak berkuasa menarik
kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak
kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan
sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah
aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan
aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak
lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa
berita gembira bagi orang-orang yang beriman".
- QS Al-Jin :26-27
ﻋَﺎﻟِﻢُ ﺍﻟْﻐَﻴْﺐِ ﻓَﻼ ﻳُﻈْﻬِﺮُ ﻋَﻠَﻰ ﻏَﻴْﺒِﻪِ ﺃَﺣَﺪﺍً . ﺇِﻟَّﺎ ﻣَﻦِ ﺍﺭْﺗَﻀَﻰ ﻣِﻦْ ﺭَﺳُﻮﻝٍ ﻓَﺈِﻧَّﻪُ
ﻳَﺴْﻠُﻚُ ﻣِﻦْ ﺑَﻴْﻦِ ﻳَﺪَﻳْﻪِ ﻭَﻣِﻦْ ﺧَﻠْﻔِﻪِ ﺭَﺻَﺪﺍً
Artinya: (Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui
yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan
kepada seorangpun tentang yang ghaib itu.
Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya, maka
sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga
(malaikat) di muka dan di belakangnya.
- QS Al Mulk :5
ﻭَﻟَﻘَﺪْ ﺯَﻳَّﻨَّﺎ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀَ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺑِﻤَﺼَﺎﺑِﻴﺢَ ﻭَﺟَﻌَﻠْﻨَﺎﻫَﺎ ﺭُﺟُﻮﻣﺎً ﻟِﻠﺸَّﻴَﺎﻃِﻴﻦِ ﻭَﺃَﻋْﺘَﺪْﻧَﺎ
ﻟَﻬُﻢْ ﻋَﺬَﺍﺏَ ﺍﻟﺴَّﻌِﻴﺮِ
Artinya: Sesungguhnya Kami telah menghiasi
langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan
Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat
pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka
siksa neraka yang menyala-nyala.
- Hadits sahih riwayat sejumlah perawi hadits
dalam kitab-kitab hadits mereka yaitu Sahih
Muslim VII/37; Sunan Abu Daud IV/21; Musnah
Ahmad IV/68; Sunan Tirmidzi I/242; Sunan Ibnu
Majah I/404. Teks hadits sbb:
ﻣَﻦْ ﺃﺗﻰ ﻋَﺮَّﺍﻓًﺎ ﻓَﺴَﺄَﻟﻪُ ﻋَﻦْ ﺷَﺊٍ ﻟﻢ ﺗﻘْﺒَﻞ ﻟَﻪُ ﺻَﻼﺓُ ﺃﺭﺑﻌﻴﻦَ ﻟﻴﻠﺔً
Artinya: Barnagsiapa yang datang ke tukang
ramal lalu mempercayai apa yang dikatakan maka
shalatnya tidak diterima selama 40 hari.
Teks hadits riwayat Abu Daud sbb:
ﻣَﻦْ ﺃَﺗَﻰ ﻛَﺎﻫِﻨًﺎ ﻓَﺼَﺪَّﻗَﻪُ ﺑِﻤَﺎ ﻳَﻘُﻮﻝُ
Teks hadits versi Ahmad dan perawi hadits lain
(Ashabus Sunan) dari Abu Hurairah sbb:
ﻣﻦ ﺃﺗﻰ ﻛﺎﻫﻨﺎ ﺃﻭ ﻋﺮﺍﻓﺎ ﻓﺼﺪﻗﻪ ﺑﻤﺎ ﻳﻘﻮﻝ ﻓﻘﺪ ﻛﻔﺮ ﺑﻤﺎ ﺃﻧﺰﻝ ﻋﻠﻰ ﻣﺤﻤﺪ
ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ
Artinya: Barangsiapa yang mendatangi seorang
dukun atau peramal, lalu dia percaya pada apa
yang dikatakan maka dia telah mengingkari
(kufur) syariah Allah yang diturunkan pada Nabi
Muhammad s.a.w.
- Hadits sahih riwayat Muslim no. 537
ﻋﻦ ﻣﻌﺎﻭﻳﺔَ ﺑﻦِ ﺍﻟﺤﻜﻢ ﺍﻟﺴُّﻠﻤﻲ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻗﺎﻝ : ‏« ﻗُﻠْﺖُ : ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ
ﺍﻟﻠﻪِ ! ﺃُﻣُﻮﺭًﺍ ﻛُﻨَّﺎ ﻧَﺼْﻨَﻌُﻬَﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟﺠَﺎﻫِﻠِﻴَّﺔِ، ﻛُﻨَّﺎ ﻧَﺄْﺗِﻲ ﺍﻟﻜُﻬَّﺎﻥَ ﻗَﺎﻝَ : ﻓَﻼَ
ﺗَﺄْﺗُﻮﺍ ﺍﻟﻜُﻬَّﺎﻥَ‏»
Artinya: Ya Rasulullah, dulu kami banyak
melakukan sesuau di masa Jahiliyah. Dulu kami
biasa datang ke tukang ramal. Nabi bersabda:
Jangan datang ke dukun tukang ramal.
- Hadits riwayat Abu Daud dan Ibnu Majah
ﻣﻦ ﺍﻗﺘﺒﺲ ﺷﻌﺒﺔ ﻣﻦ ﺍﻟﻨﺠﻮﻡ، ﺍﻗﺘﺒﺲ ﺷﻌﺒﺔ ﻣﻦ ﺍﻟﺴﺤﺮ، ﺯﺍﺩ ﻣﺎ ﺯﺍﺩ
Artinya: Barangsiapa yang mengambl bagian dari
ilmu perbintangan, maka ia telah mengambil
bagian dari ilmu sihir.

Minggu, 22 Juni 2014
Posted by suqa bintang

Sedikit ilmu tentang Hutang

Hutang dalam banyak keadaan merupakan penderitaan dan tekanan hidup
tersendiri, terlebih bagi orang-orang yang kurang mampu. Nabi shallallahu
‘alaihi wa salam sendiri dalam banyak kesempatan berlindung kepada Allah
dari belitan hutang.
Hutang adalah tanggungan harta di pundak orang yang meminjam kepada
pihak yang memberi pinjaman. Sebagai hak sesama hamba, hutang memiliki
konskuensi yang berat di dunia dan akhirat. Jika seseorang memiliki hutang
kepara orang lain, maka ia wajib membayar lunas hutang tersebut.
Seandainya seseorang yang memiliki hutang meninggal dunia, namun
hutang-hutangnya belum dibayarkan secara lunas, maka hutang itu akan
tetap menjadi tanggungan dirinya di alam kubur dan alam akhirat. “ Segala
dosa diampuni atas diri orang yang mati syahid, kecuali hutang.” sabda
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam sebagaimana diriwayatkan oleh imam
Muslim.
Imam Bukhari dan Muslim juga meriwayatkan sebuah hadits dari Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Jika seorang laki-laki yang
meninggal dan memiliki hutang dibawa kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa salam, maka beliau bertanya, “ Apakah ia meninggilkan harta yang bisa
untuk melunasi hutangnya?”
Jika beliau diberitahu bahwa orang yang meninggal itu memiliki harta untuk
melunasi hutangnya, maka beliau akan menshalatkan jenazahnya. Adapun
jika beliau diberitahu bahwa orang yang meninggal itu tidak memiliki harta
untuk melunasi hutangnya, maka beliau bersabda, “ Hendaklah kalian
menshalatkan jenazah sahabat kalian ini !”
Rasululullah shallallahu ‘alaihi wa salam telah mengajarkan beberapa doa
agar seseorang mendapat kemudahan dari Allah Ta’ala untuk melunasi
hutang-hutangnya. Berikut ini di antaranya.
Doa Pertama
Dari Abu Wail berkata: “Ada seorang (budak) laki-laki datang kepada Ali bin
Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu dan berkata, “ Wahai amirul mukminin, saya
tidak mampu melunasi uang syarat pembebasan saya, maka bantulah saya!”
Mendengar hal itu, Ali bin Abi Thalib berkata, “ Maukah engkau apabila aku
ajarkan kepadamu beberapa patah kata yang telah diajarkan Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa salam kepadaku. Dengan beberapa patah kata itu,
seandainya engkau memiliki hutang sebesar gunung Shir niscaya Allah akan
membayarkan hutangmu.
Bacalah:
ﺍﻟﻠﻬُﻢَّ ﺍﻛْﻔِﻨِﻲ ﺑِﺤَﻼﻟِﻚَ ﻋَﻦْ ﺣَﺮَﺍﻣِﻚَ، ﻭَﺃَﻏْﻨِﻨِﻲ ﺑِﻔَﻀْﻠِﻚَ ﻋَﻤَّﻦْ ﺳِﻮَﺍﻙَ
“Ya Allah, cukupilah aku dengan rizki-Mu yang halal sehingga aku terhindar
dari rizki yang haram dan perkayalah aku dengan karunia-Mu sehingga aku
tidak meminta kepa
da selain-Mu.” (HR. Tirmidzi no. 3563, Ahmad no. 1319 dan Al-Hakim no.
1973)
Doa Kedua
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata: “Nabi shallallahu ‘alaihi wa
salam berdoa:
ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﻋُﻮﺫُ ﺑِﻚَ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻬَﻢِّ ﻭَﺍﻟﺤَﺰَﻥِ، ﻭَﺍﻟﻌَﺠْﺰِ ﻭَﺍﻟﻜَﺴَﻞِ، ﻭَﺍﻟﺠُﺒْﻦِ ﻭَﺍﻟﺒُﺨْﻞِ، ﻭَﺿَﻠَﻊِ ﺍﻟﺪَّﻳْﻦِ، ﻭَﻏَﻠَﺒَﺔِ ﺍﻟﺮِّﺟَﺎﻝِ
“ Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kegalauan dan kesedihan,
kelemahan dan kemalasan, kepengecutan dan kekikiran, belitan hutang dan
penindasan orang.” (HR. Bukhari no. 6369)
Doa ketiga
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
salam berdoa dalam shalatnya:
ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﻋُﻮﺫُ ﺑِﻚَ ﻣِﻦْ ﻋَﺬَﺍﺏِ ﺍﻟﻘَﺒْﺮِ، ﻭَﺃَﻋُﻮﺫُ ﺑِﻚَ ﻣِﻦْ ﻓِﺘْﻨَﺔِ ﺍﻟﻤَﺴِﻴﺢِ ﺍﻟﺪَّﺟَّﺎﻝِ، ﻭَﺃَﻋُﻮﺫُ ﺑِﻚَ ﻣِﻦْ ﻓِﺘْﻨَﺔِ ﺍﻟﻤَﺤْﻴَﺎ، ﻭَﻓِﺘْﻨَﺔِ
ﺍﻟﻤَﻤَﺎﺕِ، ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻲ ﺃَﻋُﻮﺫُ ﺑِﻚَ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻤَﺄْﺛَﻢِ ﻭَﺍﻟﻤَﻐْﺮَﻡِ
“ Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, aku berlindung
kepada-Mu dari fitnah Al-Masih Dajjal, aku berlindung kepada-Mu dari
fitnah kehidupan dan fitnah kematian. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu
dari perbuatan dosa dan hutang. “
Aisyah bertanya, “Wahai Rasulullah, Anda sering sekali berlindung dari
hutang.”
Maka beliau menjawab, “Jika seseorang telah berhutang, maka jika
berbicara niscaya ia (bisa) berkata dusta dan jika berjanji niscaya ia bisa
mengingkari.” (HR. Bukhari no. 832 dan Muslim no. 589 )
Semoga Allah melindungi kita dari jeratan hutang dan semoga Allah memberi
kita kemampuan untuk melunasi hutang kita saat kita terjerat oleh hutang.

Wallahu a’lam bish-shawab.

Selasa, 10 Juni 2014
Posted by suqa bintang

FOLLOW FB FANS PAGE

Popular Post

Labels

DOA (8) HADITS (12) ILMU ISLAM (23) KELUARGA (17) KISAH ISLAM (15) MOZAIK (25) SUNAH (5)

Kontributor

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © 2013 Suqa Bintang Personal Blog -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -