- Back to Home »
- ILMU ISLAM , MOZAIK »
- Yang menjadi ukuran amal seseorang ialah keIkhlasannya
Posted by : suqa bintang
Selasa, 14 Januari 2014
Membicarakan soal ikhlas haruslah didahului dengan uraian tentang niat, sebab antara keduanya sangat erat hubungannya, tak ubahnya laksana pohon dan bibit.
![]() |
ikhlas |
Ikhlas menurut bahasa adalah tulus hati, membersihkan hati dan memurnikan niat. Sedangkan menurut istilah berarti mengerjakan amal ibadah dengan niat hanya kepada Allah untuk memperoleh ridha-Nya. Pengertian lain adalah mentauhidkan dan mengkhususkan Allah sebagai tujuan dalam berbuat taat kepada aturan-Nya.
Melalui pemahaman tersebut, tersimpul bahwa ikhlas merupakan syarat mutlak diterimanya amal. Perhatikannlah Q.S Al Bayyinah 98 : 5 berikut :
!$tBur (#ÿrâÉDé& žwÎ) (#r߉ç6÷èu‹Ï9 ©!$# tûüÅÁÎ=øƒèC ã&s! tûïÏe$!$# uä!$xÿuZãm (#qßJ‹É)ãƒur no4qn=¢Á9$#(#qè?÷sãƒur no4qx.¨“9$# 4 y7Ï9ºsŒur ß`ƒÏŠ ÏpyJÍhŠs)ø9$# ÇÎÈ
Artinya : “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus[1595], dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus.”
[1595] Lurus berarti jauh dari syirik (mempersekutukan Allah) dan jauh dari kesesatan.
Setiap perbuatan manusia dimulai dari gerak hati atau niatnya, karena yang ahrus diluruskan pertama kali agar tercapai derajat mukhlisin adalah titik awal dari gerak atau niat manusia.
Melalui niat yang baik, menjadi awal perbuatan baik. Begitu pula niat yang ikhlas, akan mengantarkan ke perbuatan yang ikhlas pula. Bila tingkatan yang terkahir ini mampu dicapai manusia, maka akan muncul adalah kebersihan hati dan ketulusan jiwa, sehingga tidak ada satu pekerjaan pun yang dirasakan sebagai beban.
Niat(ikhlas) itu adalah titik tolak permulaan dalam segala amal perbuatan, perjuangan dan lain-lain. Dia menjadi ukuran yang menentukan tentang baik buruknya sesuatu perkataan atau perbuatan. Fungsi dan peranan niat itu sangat menentukan, sehingga sebagian ulama salaf (dahulu kala) menyimpulkan : "Kerap kali amal yang kecil menjadi besar karena baik niatnya(ikhlas), dan kerap kali pula amal yang besar menjadi kecil karena salah niatnya."
Niat(ikhlas), Iradah atau qashad ialah dorongan yang tumbuh dalam hati manusia, yang menggerakkan untuk melaksanakan amal perbuatan ataupun ucapan tertentu.
Kedudukan niat(ikhlas) itu dijelaskan dalam sebuah hadits
"Dari Amiril Mu'minin Abi Hafsin Umar Bin Khattab r.a berkata : "Saya dengar Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam bersabda : "Sesungguhnya segala amal perbuatan bergantung kepada niat dan sesungguhnya tiap-tiap orang memperoleh sesuatu dengan niatnya. Barangsiapa yang hijrah pada jalan Allah dan Rasul-Nya. Maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang hijrah karena ingin memperoleh keduniaan, atau untuk mengawini seorang wanita, maka hijrahnya itu ialah ke arah yang ditujunya itu". (H.R. Bukhari dan Muslim)
Menurut hadits itu tiap-tiap amal perbuatan harus berlandaskan niat yang ikhlas, dan nilai amal yang dikerjakan itu pada sisi Allah, bergantung kepada niat orang yang mengerjakannya, atau kepada nawaitu-nya. Jika niatnya baik, maka amalnya akan diterima. Sebaliknya kalau niatnya ada "udang dibalik batu", maka amalnya itu pun akan ditolak.
Didalam setiap niat yang penting adalah ikhlas. Arti ikhlas ialah memperindah ibadah atau kebajikan karena Allah semata-mata dan mengharapkan keridhaan-Nya.
Wallahu a’lam bish-shawab