Posted by : suqa bintang Minggu, 29 Desember 2013

Saya pernah ditanya teman, di manakah Allah? Saya jawab, Allah di atas ‘arsy atau di atas langit. Kemudian teman saya itu berkata, "Kamu salah karena kamu mengikuti akidah kufur kaum wahabi. Yang benar adalah Allah maujudun bilamakan (Allah ada dan tak bertempat).’’


Saya bingung Ustaz, karena saya dibilang sesat oleh teman tadi. Sebenarnya, Allah ada di mana?

Di mana Allah berada? Pastinya hanya Allah sendiri Yang Maha Mengetahui di mana diri-Nya berada. Memang benar Allah tidak terikat dan terhukumi oleh ruang dan waktu. Di mana zat-Nya bersemayam tak seorang hamba pun yang dapat memastikannya.

Tapi, jika kita mau jujur secara ilmiah dan mau mengakui kekurangan, tidak sulit menemukan jawaban di manakah Allah berada. Imam asy-Syafi’i berkata: Berbicara tentang sunah yang menjadi pegangan saya, murid-murid saya, dan para ahli hadis yang saya lihat dan yang saya ambil ilmunya, seperti Sufyan, Malik, dan yang lain, adalah ikrar seraya bersaksi bahwa tidak ada ilah yang haq selain Allah, dan bahwa Muhammad itu adalah utusan Allah, serta bersaksi bahwa Allah itu di atas ‘arsy di langit dan dekat dengan makhluk-Nya.” (Kitab I’tiqad al-Imamil Arba’ah, bab 4).

Demikian juga, diyakini oleh para imam mazhab, yaitu Imam Malik bin Anas, Imam Abu Hanifah (Imam Hanafi), dan Imam Ahmad Ibnu Hambal (Imam Hambali). Tentang hal ini, silakan merujuk pada kitab I’tiqad Al-Imamil Arba’ah karya Muhammad bin Abdirrahman al-Khumais.

Allah berada di ‘arsy dan ‘arsy-Nya di langit, sebagaimana digambarkan dalam ayat berikut: Allah Yang Maha Pemurah bersemayam di atas ‘arsy.’’ (QS Thaha: 5). Ayat tersebut begitu tegas menjelaskan bahwa Allah berada di ‘arsy.

Dalam ayat lain, dijelaskan pula bahwa zat Allah berada di langit. Apakah kamu merasa aman terhadap Zat yang di langit (yaitu Allah) kalau Dia hendak menjungkir-balikkan bumi beserta kamu sekalian sehingga dengan tiba-tiba bumi itu berguncang.’’ (QS al-Mulk: 16)

Juga dijelaskan dalam ayat ini: Malaikat-malaikat dan Jibril naik kepada Rabb-Nya dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun.’’ (QS al-Ma’arij: 4). Ayat tersebut menggambarkan ketinggian zat Rabb.

Dalam hadis dijelaskan pula, Rasulullah bersabda: Setelah selesai menciptakan makhluk-Nya di atas ‘arsy, Allah menulis, ‘Sesungguhnya rahmat-Ku mendahului murka-Ku’.” (HR Bukhari-Muslim)


Sumber : Ustaz Bachtiar Nasir

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

FOLLOW FB FANS PAGE

Popular Post

Labels

DOA (8) HADITS (12) ILMU ISLAM (23) KELUARGA (17) KISAH ISLAM (15) MOZAIK (25) SUNAH (5)

Kontributor

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © 2013 Suqa Bintang Personal Blog -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -